Saturday

I lose my self-control, can't help

'Cause it's too much, yeah it's a lot to be something I'm not

Have you ever cried so hard that your entire body shook?
Have you ever felt effete until you couldn't even answer yourself? Too much reason but no words out.
Have you ever felt a serious loneliness that only you could handle yourself, but you just didn't?
Have you ever seen people were killed in front of you, but you left in silence...
Have you found yourself was nobody?

Aku pernah.

Aku capek. Aku penat. Aku sumpek. Aku butuh tempat nulis. Gak pake tangan, tanganku gak sanggup pegang pulpen. Aku mau nulis pake bahasa indonesia. Bukan, aku tidak mengalamatkan tulisan ini untuk siapapun. Izinkan aku untuk menggunakan blog ini secara pribadi. Aku sedang membutuhkannya secara gak komersil walaupun iya, aku tahu semua orang tahu blog itu 'tempat umum'. Jadi, silakan skip yang satu ini.

1. BULLY-ING
1.1. Biasanya, orang idealis itu susah menganggap dirinya salah. Sulit koreksi, karena dalam perjalanan mereka menuju keidealan yang mereka ingin, mereka merasa sudah memahami banyak hal dan lebih tahu dari orang lain.
1.2. Dalam zaman modern, legalitas terhadap penemuan hal-hal baru bukan hal asing lagi. Bahkan seringkali norma dianggap gak gaul lagi. Banyak orang yang mengenal konsep hipster/antimainstream jadi hidup dengan visi: membuka pikiran orang yang mereka anggap mainstream agar ikut menganggap sesuatu yang sebenernya dianggap salah itu gak salah lagi lho, jadilah dirimu sendiri, ayo, jangan takut. kamu punya hak untuk itu, kamu harus percaya diri dan 'show the world that you are different')
Iya kalo differentnya bagus (walau bagus itu relatif). Lha kalo antimainstreamnya lama kelamaan melupakan manner dan berbicara panjang lebar tentang hak membuat banyak orang lupa tentang kewajiban?
1.3. Diktator itu biasanya jahat. Tapi ini tahun 2013. Hal-hal besar bikin banyak orang sekarang ngelupain hal-hal kecil. Apalagi ketika remaja-remaja yang beranjak dewasa dan punya banyak temen udah lupa sama dongeng-dongeng semacam Snow White (mungkin karena sekarang udah berubah jadi ada The Huntsman-nya kali) dimana Si Ratu jahat nyamar jadi penjual apel atau yang lebih up to date sedikit macam The Clique dimana si pendatang baru membuat si antagonis gak suka.. Lupa kalo mungkin sekarang mereka adalah si antagonis. Atau keantimainstreaman membuat mereka bangga-bangga aja dengan itu?
Terus, mereka yang ditakuti atau punya temen banyak bisa seenaknya aja memperlakukan orang yang mungkin gak sepaham dengan mereka atau mungkin gak sesempurna mereka kayak cinderella, gitu? Banyak orang yang jadi lupa diri karena mereka ada di posisi aman, banyak teman, nyaman.
Tega banget sih. Mbok ya mikir, coba kalau mereka jadi dia yang aneh, gak penya temen gitu.
Walaupun dia yang terbully gak kerasa atau takut karena dia labelled as the invisible?

2. 'ORDE BARU' TERBARU
2.1. Aloha, Orde Baru yang ini ada di lingkungan ABG yang penuh dengan kelabilan dan konspirasi ajaran sinetron jaman SD.
Dia punya sesuatu dimana saat dia berkata sesuatu, semua orang tunduk terhadapnya. Bahkan orang yang pangkatnya (dan harusnya punya authority) lebih dari dia aja sungkan setengah mati dan takut sama dia. Gak tau takut kenapa. Emang dia penentu hidup dan matinya ya? Sekalipun semua orang bilang gak, mayoritas kalah sama dominan.
Kok bisa ya?

3. EKSPLOITASI DIRI SENDIRI
3.1. Terhitung 3 bulan terakhir semuanya berubah. Drama mandarin (24 maret), ppst, drama esl (24 april), yearbook, perkusi (11 mei), yep, drama bahasa (17 mei), spectrum of art, sayc, UKK, plus tugas-tugas seselan di tengah-tengahnya.. dan yearbook! Kalap. Kalap. had this last 3 nights without sleep. I really need a doctor. Not only me. Sudah banyak yang tumbang, sudah banyak nelan 'korban'. Korban sosial, korban hati, pikiran, badan. Let's worth it :')

No comments:

Post a Comment