Tuesday

Celotehan siang hari..

Hai, feels awkward to be back, ..and guilty. Berasa mampir kalo laper doang hehehe..

Gak penting. Yang penting emang.. aku lagi laper.


Kelas tiga yang super hectic (walau masih sempet-sempet ngebo di beberapa kesempatan) bikin kehidupan medsos, twitter, termasuk blog sedikit terpinggirkan. Jadi mohon maaf buat para 'pengikut' setia Sav Eden
(oke, garing.)


Some of you knew that sebenernya aku adalah salah satu maniak scifi yang anti-danbrown. Sampe sebuah obrolan sarapan pagi sama beberapa anak happened dan since then saya bertobat.
X: "Kamu udah baca Inferno?"
P: "...?"
X: " Itu tuh newest release nya Dan Brown"
P: "Sori, aku anti Dan Brown hehe"
X: "Lho kenapa?"
P: "Belum siap iman hahaha pasti geter bacanya. Mbah utiku yang lumayan ngikutin. Liat aja, sekarang, gak mungkin dia berani bikin novel setebel itu yang isinya kontroversial secara komersial with no certain intention.."
X: "Iya sih.."
P: "Kamu mah baca, nikmatin. Aku, baca, juga aku yang dibahas. Orang awam bisa aja nyerap tanpa halangan, karena mereka emang gak tau. Nah kalo tahu, pasti malah nyandet kan."

But afterschool, I brought that dorm.

Selain mbah uti, mama pun sampe minjemin dari temennya his another novel. This last 2 days, aku juga masih menyelami buku yang sama.


Bicara soal membaca, bagiku, membaca itu sakral.
Membaca itu gak bisa dipaksa, karena akan ngilangin kesakralannya.

Beruntung aku berada di tengah keluarga yang hobi baca dan masih peduli wawasan. Kebetulan dari kecil, aku udah dibiasain membaca, dan gairah itu muncul dengan sendirinya berbanding lurus dengan ketidakminatanku sama angka. Mulai dari Bobit, Bocil, Bobo, enid blyton, roald dahl, jk rowling, terus yang ngarang marley & me (aku lupa siapa, salah satu collumnist top di US), terus ada Coraline, Dee, bahkan komik pun diakomodasi.

Percaya gak percaya, tiap hari Kamis aku bela-belain kayuh sepeda ke toko buku deket rumah hanya demi beli bobo. Dan halaman yang paling aku 'eman' adalah halaman 24-27 which is biasanya isinya pengetahuan (kalo masih gak salah). Dan believe it or not, aku jatuh cinta banget sama yang namanya pelajaran fisika and it's on my first sight. Dan desire banget sama ensiklopedi-ensiklopedi, apalagi dulu zaman SD aku punya temen namanya Evlyn Santoso, dan dia punya satu lemari penuh isi berbagai macam ensiklopedi dari A sampe Z. Buku sains tulisannya Robert L. Wolke juga bener-bener bikin aku jatuh cinta sama ilmu, masih selain matematika. Buku itu aku pilih sendiri pas pertama kali ke Gramedia sama Papa di Surabaya kelas 4 SD.

Dulu, aku bangga banget bisa baca buku kilat alias cepet selesainya.

Tapi semakin kita mengalami banyak hal, semakin kita tahu kalo kita gak tahu.

Sama kayak aku dulu ngidam banget kerja di National Gerographic, bahkan aku tulis di Time Capsule. Tapi itu hanya ujung dunia ku waktu itu. Sekarang semakin aku berjalan, aku tahu kalo ujung duniaku yang itu gak ada apa-apanya dibanding ujung dunia baru yang aku temui.

Sekarang, aku baca buku untuk meresapi tiap katanya, menikmati tiap derasan dan goresannya. Mikirin apa yang penulis pikirin waktu nulis itu. Bukan cuma baca buat ngikutin ceritanya. Tapi pengen tahu kira-kira kenapa dia nulis gitu and try to discover what is hidden beyond.

Sekarang, banyak anak yang bangga karena bisa angkat tangan, jawab, dan dipuji guru. Jadi jagoan di kelas, ranking, dan nilai bagus. Sekolah ber-ujung pada guru dan nilai dan apa kata orang. Kemudian kita pindah dari hakikat orang sekolah itu sendiri buat belajar dan dari yang tadinya gak tahu jadi tahu. Sekarang? Harus tahu lebih dulu biar pas di sekolah bisa jawab dan jadi yang paling tahu. Terus bangga jadi anak emas dan juara kelas.
Indonesia. Gimana gak anaknya gak win lose and jadi super-achiever semua. Di luar negri, orang bisa sekolah dan kuliah buat ilmu itu sendiri. Dan well, bukan untuk jadi anak dosen terus sampai rumah peluk ibu 'mamaaa aku nomor satu di kelas!' 'wah anak mama hebat!'

Or that time when somebody really thinks that it's a competition and s/he has to be better than you, do everything, while YOU, indeed, do nothing. Why? Cause s/he plays the game you don't even want to join.


Reading books is now no longer about completing the story. It's only for the newbie.
And world, is not about what it's been seen;
Proud of seeing what's been undiscovered instead of knowing what's been found.
World is not that small as you grow bigger. It's growing as well.
-S


..While they think it's an awesome thing, and it's only a good one for you, and they think you're not awesome enough. Then what?



Dark.

Kayak pingin naik level tapi harus nungguin pasukan siap semua. Kayak jet lag. Kayak harus ngulangin lagi semua bagai kali pertama. Sometimes it sucks. But they, the dominants, call it an natural selection. And some call it gagal move on.

No comments:

Post a Comment