Friday

30 degrees.

Catatan Dahi. (karena letaknya di atas bukan di bawah atau di kaki)
Ini bukan tulisan Pipod yang biasanya. Dua entri terakhir berisi tulisan-tulisan rese yang ga perlu dibaca.

Gue udah bilang, kamar kos gue bener bener moodboosting. Rapi, luang, softies, dan fit banget sama properti-properti kamar gue. Selambu floral soft pink, bedcover white and cremmes, wood table nya. Bata exposed nya. Lemari temboknya. Lantai duanya. Jendelanya. Asoy.

Temen-temen kuliah gue ngehe semua. Inisiasi fakultas kemarin kelompok gue jadi Kelompok Terbaik. Kami 28 dari 854 maba. Ngumpul jadi satu. Gak banyak anak jogjanya. Dan kami ga kayak kelompok-kelompok lain yang sering show off. Eh taunya jadi Best Group. Seneeeeeng hahahaha.

Setelah regis, dapet alma dan foto buat KTM tanggal 7 kemarin, gue sempet pulang ke Jatim. Tanggal 11 balik buat TM. Dan Selasanya gue 'dipertemukan' dengan Hiesqi, Yanda ama Samo. Hiesqi dari kota bandung, Yanda dari Jakarta, dan Samo alias Arpan dari Bengkulu.


.....

Selasa 12 Agustus 2014.
Hiesqi ngajakin gue, Yanda ma Arpan ke kantin. Di sana kita lebih bebas tukar ide buat video kelompok. Dan terbukti. Usut punya usut, ternyata kami sama-sama pelarian dari UGM. Hiesqi Psikologi. Gue ma Yanda Manajemen. Arpan.. nah gue lupa deh dia mau kemana hahahahah

Di kampus yang (maaf gue bawa agama) mayoritas mahasiswanya nasrani, Yanda dan Hiesqi cukup kece dalam beradaptasi. Dan anyway ternyata kami pada 'salah jurusan'. Hiesqi ke IE. Gue ke akun! Yanda harusnya ke ISI aja! Dan Arpan solo (vocal) debut aja hahaha

Satu lagi, kami berempat perantauan semua.

Kami ketawa-ketawa ngakak hari itu, bicarain ide, bahasa, dan banyak hal lain yang bikin kami kelihatan kurang ajar karena gak beli tapi ngendon lama di sudut kantin.

Mulai dari itu. Hidup gue berubah.

Besoknya, seabrek tugas (yang ngabisin sejuta lebih cuman buat beli atribut) menjemput kami di kampus. Sayang, ketua kelompok kami malah absen. Tapi kecenya, kami semua langsung ambil aksi masing-masing, tanpa komando, tanpa ada yang diem aja, tanpa koordinasi dan tanpa protes. Secara alam-iah kami nyinerji dan pekerjaan kami selesai dengan tepat cepat sempurna.

Sesi kedua adalah video. Gilaaaaaaaa itu ngeratin kami banget! Kelompok lain masih mau pada bahas konsep, kelompok kami langsung cus syuting dimana-mana. Sampe secene terakhir, tentang keragaman bahasa, kami berhasil mencuri perhatian banyak kelompokm lain dan senior karena ambil lokasi di koridor lantai 4..

Di Atmazing Race, kami menjalani serangkaian race melelahkan. Kebetulan gue kebagian nyelesaiin business plan dulu waktu itu dan harus ikut putaran pos lima. Yang ternyataaaaaa ada di pojok belakang kampus (kami habis nyari sampe depan kampus padahal, sempet kena tipu senior juga)

Selanjutnya kami dapet misi buat.. pergi ke RM Rata Rata yang letaknya di perkampungan belakang kampus. Kami punya 20 menit untuk pergi ke sana, beli makan dua porsi, makan, took a selfie, upload ke twitter, balik buat laporan dan selfie lagi!

Sekembalinya kami menyelesaikan pos, kami nongsis ber-28. Kami pulang lebih 'pagi' hari itu karena besoknya masih akan ada sebuah rangkaian acara yang paling melelahkan.

Sabtu, 16 Agustus 2014.
Kemeja putih, celana kain hitam, sabuk dan sepatu yang juga hitam, rambut diikat rapi, kaos kaki putih, tas kantung gandum 20kg berisi atribut, cocard dan buku tandatangan menghiasi badan.

Pagi itu diisi oleh Studium Generale dari Dekan, Kaprodi, Dosen dan lembaga-lembaga mahasiswa FE. Sorenya, inisiasi dilaksanakan. Hankam masuk, peserta inisiasi ditutup matanya, dan gue keluar karena ada panggilan buat mahasiswa-mahasiswa 'berpita'. Hari itu entah kenapa, tensi gue drop banget, padahal soal mental hysteria dan bentak-bentakan itu biasa banget zaman SMA, mungkin lebih dahsyat. Tapi apa boleh buat. Saya terkulai tak berdaya.

Hampir sejam berlalu, akhirnya saya memutuskan untuk turun. Dengan kepala masih pening gue turun. Mata ditutup, gue mulai berjalan dengan instruksi. Lantai empat ke satu, sesampainya di dasar, gue merasakan percikan-percikan air wangi, jalan yang diputar-putar, dan dua kain yang dibisikkan ke telinga gue bahwa itu adalah kain bendera. Kami terus meraba, percaya, bernyayi dan bernyanyi. Hingga pada akhirnya kami resmi terinisiasi.

Dan puluhan kembang api meledak di langit.

Sembilan belaaaaaaas kalian keceeeeee! Kita keceee :D

No comments:

Post a Comment