Sunday

udah rada basi sih, skip aja.

isu yang aku bahas udah berlalu 6 bulan lamanya. kayaknya lebih enak ga sebut subjek aja kali ya, dan aku lagi pengen bahas ini gak dengan teori-teori saklek atau kata-kata nasehat nan logis. cuman pengen ngomong sebagai sesama anak muda selengek yang juga hobi skroling sana sini kalau lagi gabut. gak dengan eyd, tulisan semiformal atau sastrawi juga. ya sekenanya aja.

jadi gini. aku juga suka musik non-lokal. barat misalnya (meski australia teknisnya di selatan bukan barat, dan aku banyak suka musik aussie). aku suka jazz, alternatives, punk sampe rnb. aku suka kendall jenner. aku ngefans cara delevingne. winona ryder. kate moss. jolie. filem filem hollywood dan indie barat. model-modelan barat, gaya berpakaian dan lain lain. aku, suka.

aku udah dalam tahap bisa menempatkan diriku dari perspektif tertentu dan memisahkan norma dengan estetika, maupun melihat sesuatu yang vulgar tanpa bernafsu (mungkin karena aku cewe juga kali ya). misal nih, katemoss foto telanjang. telanjangnya gak porno. telanjangnya sensual, sensual gak menggoda kayak slut atau prostitute, sensualnya indah. estetis. dan aku sama sekali ga nafsu liatnya. atau, gerakan freethenipple dan yang sejenis-jenis feminisme ala negara liberal. konteksnya bukan hubungan seksual, yang melibatkan hormon atau apa. tapi estetika, dengan pandangan terbuka, free-valued, dan pure seni.

TAPI.

aku juga sadar. aku lahir di dunia bukan jiwa ku tok. yang melayang layang free di udara bebas. aku punya keterikatan ruang. aku punya pembungkus bernama raga. dan ragaku ini bikin aku terikat pada takdir-takdir tertentu, lahir dari rahim ibu yang mana, dari sperma ayah yang seperti apa sampe bentuk wajah dan fisikku sedemikian rupa, struktur dalam darahku kayak apa, dan fakta aku dilahirkan di mana. dan hidup di mana. ada negara. sing sejarah e dan filsafat e duowo kayak yang pak kus eddy sartono jelasin di kelas. eh kudune tak sensor ya. mbok menowo aku ternyata salah ngomong terus ada yang nggugel terus ngerelasiin aku anak didike sopo :(

ada negara. ada sebuah keterikatan yang mengatur bagaimana aku berada di antara jutaan manusia lain. aku punya hak. tapi hak ku bersinggungan dengan hak banyak orang lain. aku juga merelakan sebagian hak ku pada mereka yang aku percaya bertugas mengatur ikatan itu. ada negara. ada aturan. ada ganjaran.

ada aturan yang tertulis dan formal. ada aturan yang melekat pada masyarakat di mana negara itu berada dan bagaimana sejarah serta kebudayaan yang membentuknya. ada aturan tidak terlihat, yang terbentuk seiring waktu dan tercermin dari sejarah budaya masyarakat itu sendiri. (btw iki aku asal nulis ga nggo riset-risetan gugel sepurane nek salah yo).

ada norma. ada nilai. ada (mau gak mau) hal-hal yang dianggap sebagian besar masyarakat benar, diakui dan mengakar pada hidup sosialnya.

kenapa kita gak boleh vulgar-vulgar. kenapa kok harus bertetangga. kenapa harus beragama. kenapa sebaiknya gak ngomong jorok atau ngumpat. kenapa harus manggil pake embel-embel julukan, 'bu' 'pak' 'mbak' 'mas'. dan buuuanyak kenapa kenapa yang lain.

 ada fitur fitur di dunia ini yang harus kita pahami dan terima. iya, harusnya kita jadi free souls, orang bebas yang gak munafik. tapi ya jangan naif juga. ada hal-hal yang punya batas.

itu hal abstrak pertama. yang kedua adalah.

sebaiknya kita sadar--selain pada ada di mana kita dan gimana kita menempatkan diri--bagaimanakah kedudukan kita di lingkungan kita dan, apa atau seberapa besar influens dan impact yang kita timbulkan dari kedudukan kita.

misal. kalo kita (anu wes, iki kasuse mau gak mau ya. gak make kenyataan kalo emang pengen beken atau sengaja bikin drama kayak kim kardashian--padahal tadi aku udah janji gak nyebut subjek loh maaf) ternyata, adalah seorang influencer, yang diperhatikan banyak orang, terlepas dari penialian mereka itu apa. yang sadaro, berarti apa yang kamu lakuin, mau gak mau, udah jdi 'milik' publik. kamu akan (mau gak mau) dinilai dan diekspektasikan melakukan atau mencapai poin-poin tertentu. dan ekspektasi itu jahat. sadaro, pause-think-do. apalagi, a pa la gi, kalo kamu mengintensikan hal yang kamu lakuin untuk jadi konsumsi publik. kalo aku gini ga ngintensikan untuk 'dikonsumsi' lho ya, soale aku ga share-share banget. nek mampir yo mampiro. tapi aku gak yang dari awal menyengajakan ini jadi produk konsumsi. cuma nggawe-nggawe dan ini portal semi-satu-arah. bukan facebook yang ada timeline (jenenge timeline guduk yo, aku marai gatau dolanan fesbuk), atau youtube yang bisa viral di first row di home.

sadaro, apa yang kamu lakuin nginfluens, dan nginfluensnya nginfluens siapa. dan apa kiranya impact yang bisa ditimbulkan.

anak-anak kah? remaja puber? orang dewasa yang udah cukup ngerti banyak perspektif? orang luar? orang dengan adat seperti apa. dampaknya apa. menurut pandangan 'kebanyakan' orang 'di sana' gimana.

sa dar o.

aku suka ngomong enggres, soale sing kasar bisa terbiaskan, sing bertele-tele kadang ringkes, tapi nek pengen mbulet dan ambigu ya bisa digawe. aku suka nonton dan dengerin karya 'luar'. suka kate moss. ngefollow kardashiansclip di instagram. sering pake rok selutut (atau di atasnya sedikit wkwk) dan sering meso fak, dayum, atau shit.

tapi kadang aku juga sadar, aku ada di mana, di lingkungan yang bagaimana, dan berada di suatu tempat sebagai apa.

angel, tapi at least aku ga masa bodoh.


iyo sepurane sik kadang.

No comments:

Post a Comment