Friday

kandi asko?

kenapa ya. aku baru sadar beberapa hal yang aku baca di intelegensi embun pagi rasa-rasanya familiar. suatu ketika aku pernah menulis mengenai jalan-jalan-melulu dan i said i prefer to live the present, in the now, dan melakukan segalanya dengan sadar. mengucap, berpikir, merasa, bertindak dengan sadar. intelegensi embun pagi membicarakan bahwa manusia menjalani sebuah kehidupan yang mewujud proyeksi dari suatu realitas raksasa, yang sublim, dan bagaimana kita hidup dalam ignoransi. sedikit mengingatkan akan konsep samsara juga, dan pemikiran plato ratusan tahun lalu.

kehidupan ini adalah projeksi. kita terikat pada tubuh, dan di sisi lain sebenarnya tubuh membatasi kita--aku pernah menulis dengan abstrak hal ini. kemudian juga.. bahwa kita semua hidup dalam suatu rencana masif tunggal, dimana apapun yang kita lakukan memengaruhi segala sesuatu yang lain, bahwa segala sesuatu berhubungan dan sambung-menyambung menjadi efek domino yang dalam intelegensi embun pagi disebut sekuens. yang baru aku sadar berhubungan dengan konsep karma. dan bahwa kita masih merupa satu entitas, satu kesatuan.

ruwet

No comments:

Post a Comment