Monday

pesta boneka yang hangat.



berbekal libur empat hari sebelum final terms, akhirnya aku memutuskan menuntaskan perjalanan seni di bulan desember. karena orang-orang lain sibuk dan teman di kampus lain sudah uas duluan, akhirnya aku pergi sendirian. meski bantul itu jauh. dan awalnya aku nyasar ke jalan bantul itself instead venue nya diadain di jalan imogiri barat dan itu lumayan jauh. tapi akhirnya setelah setiap satu kilo berhenti dan nengok google map, sampailah aku pada gerbang berhiaskan daun daun yg membentuk kata HOME.


aku sudah bilang aku akan kembali 'produktif'. produktif berarti banyak, bukan produktif lomba atau konferensi sih (hehehe) maksudnya produktif untuk kembali memfungsikan nikon (terakhir aku main kamera bulan maret, been 8 months), membuat video sesekali, dan menulis. mungkin bernyanyi dalam pentas di atas kasur kamar kos, nanti. masih mengumpulkan uang untuk membeli mic dan filter sederhana. biar gak keliatan fales fales amat. hehe

dan sekali lagi blog ini adalah portal pribadi, bukan blog jurnalisme ataupun liputan. maka maaf kalau banyak narsisme sang author yang berbicara mengenai diri sendiri.

semalam, seorang diri, akhirnya aku sampai ke venue tempat pagelaran puncak Pesta Boneka 5 International Biennale Puppet Festival diadakan. pagelaran wayang nan imut imut ini diselenggarakan oleh Papermoon Puppets. dan siriyesly, last night i've seen the cutest, romantic and warm puppet show ever.


diadakan selama tiga hari, 2 pagelaran pertama bertempat di gedung pkkh ugm. dan aku gak sempat datang. sempat, tapi hujan terus-terusan. penampil yang hadir tidak hanya dari indonesia melainkan terbang dari banyak negara. ada yang dari uk, great britain, australia, thailand, netherland, philliphine, africa dan jepang.


mengambil tema besar 'home', kisah kisah yang dibawakan mengusung nuansa rumah dan keluarga. rumah bisa berarti banyak, rumah bangunan yang kita tinggali, pulau yang kita diami dan bumi serta lingkungan sekitar di mana kita hidup.





salah satu favoritku adalah TAIKUH JIPANG karya puppeter asal jepang, Kohe Kawamura! sumpah keren banget banget banget. gak cuma menyuguhkan hiburan (yang serius kocak banget banget banget), kohe san juga memanjakan viual pemirsa dengan permainan cahaya (yang sumpah brilian banget), teknik bayangan dan tata panggung, serta suara-suara yang dipadu dengan luar biasa harmonis. aku beruntung berdiri di sisi kanan panggung jadi bisa ngintip seluruh erak-gerik kohe san di balik layar.

bagaimana cara dia memasang atribut, menempatkan dan memegangnya sedemikian rupa; bagaimana blocking panggung, bagaimana dia bergerak dan menggerakkan benda-benda di sekitarnya hingga bagaimana dia menguasai suasana dengan permainan suara.

plus, dia make bahasa indonesia. gokil.




kohe membawakan sebuah kisah tentang seekor kodok bernama.. kagawa? yadara? siapa ya huahahaha dan seekor kera yang gemar menari. lalu ada seekor nenek kera, yang bertutur soal mutiara dari lautan.




ini dia, kohe san usai pertunjukan, didampingi (ngerumpi lebih tepatnya) dengan sang empunya papermoon, mbak ria.




laluuu.. menjadi gongnya, naiklah BABYMIME ke atas panggung. dan tamatlah dunia.



babymime adala trio komedi-pantomim asal thailand.




mereka masuk dengan dandanan trio idiot. salah seorang masuk dari tengah penonton dan menimbulkan kegaduhan. gak hanya menghibur, babymime selalu ngajaikin (duh informal aja ya, kan di blog) penonton berinteraksi. sontak ratusan penonton yang terdiri dari pengunjung asal kota hingga warga setempat, anak anak kecil, orang-orang paruh baya, kakek dan nenek, dan para turis mancaegara memadu suara dalam gelak tawa dan jeritan.

pada set berikutnya, babymime berdandan seperti keluarga rumahan. lalu set berganti dan mereka memeragakan tukang jagal ayam. dan terakhir, mereka berdandan memerankan karakter dalam star wars.

dari awal melihat gerak gerik mereka, aku langsung keinget sama masquerade, inget gak? tv show pertunjukam panggung asal jepang yang dulu biasanya diputer di tpi atau di.. dimana ya? yang kalo menang enggaknya ditentuin dari skor di sebelah kiri kanan panggung yang naik ke atas. kalau mau lolos harus nyampe poin ke-20 dulu. nah. sekelas itu. mereka menyajikan pertunjukan yang total tapi sederhana. lakon dihadirkan dengan gerak tubuh yang seirama dengan efek serta lagu yang mengiringi.

dua pertiga waktu, aku masih telaten sedikit jeprat jepret dan rekam rekam. lalu lama lama, aku memutuskan untuk menikmati saja, dan tertawa lepas. melupakan henfon, melupakan nikon. sampe memet telfon mulu dan yah, sekali dua kali aku sempat bikin stories. tapi gila. part-part paling gokil aku puas banget ketawa tanpa megang apa-apa. part dimana mereka nerbangin roket meja, part dimana mereka perang piring. part dimana penonton diobrak abrik.


pulangnya, tetap sendirian, aku melaju ke jalanan sepi yang sama sekali lengang. lewat imogiri barat, ke barat, menuju ring road terus ke janti, selamat sampai kamar kos.

terimakasih papermoon, biennale, mbak ria, warga kepek, dan segenap orang di dalamnya. desemberku muanis.

No comments:

Post a Comment