Wednesday

ucapan terimakasih.

gue merasa labil. gue merasa masih menjadi beban angkatan kerja dan menjabat sampah negara paruh waktu--at least ketika gue lagi di kampus, kuliah, gue merasa melakukan apa yang menjadi keharusan gue, meski gue ga enjoy.

di umur gue yang ke-20 gue lagi-lagi masih menjadi labil. sekarang gue bilang gue ga stories-bombing nyatanya gue masih. sekarang gue bilang gue mau kembali menulis dan menjalani blog, lalu gue deact karena merasa telah overexposing, lalu sekarang mau gue aktifin lagi. gue merasa masih lebih sering trial-and-error ketimbang melihat-memahami-dan tidak melakukan. tapi syukurlah mental health gue membaik, terimakasih kepada orang-orang yang mau meluangkan waktu buat gue meski kita baru-baru aja kenal, atau jarang ketemu, yang malah kadang jauh ngerti melebihi yang lebih lama sohiban. meski cuman sekedar nemenin gue berkelana ngeliatin kanvas berwarna, atau patung keroak, atau hujan-hujan. meski guenya di tengah jawa dianya di bagian pulau jawa yang lain. meski kita punya kehidupan masing-masing dan ga selalu berkomunikasi intens. gue mau makasih banget banget banget. udah menemani gue di saat sedang terpuruk dan cuman punya tembok untuk bersandar.

wincung, ogiv, puput. i owe u a lifetime friendship. tuh kan gue kayak anak labil.

No comments:

Post a Comment